Rabu, 30 November 2011

5 Pantai Terindah di Dunia

Menurut wikipedia, Pantai merupakan  sebuah bentuk geografis yang terdiri dari pasir, dan terdapat di daerah pesisir laut. Proses pembentukan kawasan pantai sangat dipengaruhi oleh gaya-gaya dinamis yang berada di sekitarnya. Gaya-gaya dinamis utama dan dominan terutama oleh gelombang sangat memengaruhi bentuk pantai yang indah seperti sekarang yang akan kita lihat berikut ini. :)

Berikut 5 pantai terindah di dunia versi nationalgeographic.com

1. Mirador Escenico, San Carlos, Meksiko

Mencari pantai indah di Meksiko? Pergi saja ke Mirador Escenico yang berjarak sekitar empat mil dari San Carlos. Pantai Cortes menawarkan pemandangan menakjubkan dari Teluk California dan bukit vulkanik Tetakawi. Cara baik untuk menjelajahi Teluk California (Laut Cortes) ini adalah dengan menyewa perahu kayak dan pergi memancing di San Carlos, sekitar bulan November sampai Mei. Untuk lebih lengkapnya, kunjungi ini

2. Kalaupapa, Molokai, Hawaii
Photo by Nathanael Boehm
Pantai ini terletak tiga mil dari Taman Nasional Sejarah Kalaupapa. Letaknya tersembunyi di belakang tebing setinggi 3.315 kaki di atas Pasifik. Taman ini ditutup setiap hari Minggu. Bila anda ingin mencari tahu lebih banyak atau ingin mengunjungi objek wisata Kalaupapa, silahkan mampik ke sini atau sini
3. Cape Leeuwin, Australia
Di Australia terdapat pula pantai yang tak kalah indah. Cape Leeuwin namanya. Pantai ini dilengkapi mercusuar sebagai alat pemantau jalur tersibuk dan paling berbahaya di dunia pelayaran.
Jika Anda ingin menyaksikan ikan paus, berkunjunglah di musim dingin pada Juni-Desember. Sedangkan bila ingin berjemur sambil menikmati pemandangan pantai, datanglah ke sana pada musim panas. Tertarik? Kunjungi ini untuk informasi lengkapnya.
4. Di sekitar Sur dan Aija, Oman
Di Kota Sur atau lebih tepatnya di pantai timur laut Oman, terdapat pantai berbatu yang menawarkan pemandangan indah sebuah desa dan Sungai Aija. Ada banyak orang berlibur di sini dan berwisata. Info wisata ini ada di sini.
5. Hornbjarg, Islandia
Wilayah paling terpencil ini terdapat Fjords Barat. Tempat ini adalah rumah bagi salah satu tebing terbesar di dunia dan koloni burung razorbill terbesar. Di sebelah barat Islandia juga ada Hornbjarg yang memiliki pantai pasir putih dan gletser Snæfellsjo¨kull.
Sewalah perahu layar di Isafjord untuk pergi ke Hornbjarg dan beberapa wilayah permukiman di utara Distrik Strandir. Info wisata bisa Anda lihat di sini atau sini.
6. St Johna's Head, Hoy, Orkneys, Skotlandia
Di ujung utara Pulau Hoy juga ada sebuah pantai yang berada di sekitar tebing laut vertikal tertinggi di Inggris St Johna's Head. Waktu terbaik untuk melihat tebing adalah saat musim panas saat matahari mulai terbenam.
Jika belum puas, Anda masih bisa menyaksikan dari sudut yang berbeda dari atas kapal feri yang berjalan dari Scrabster ke Stromness. Pemandangan lainnya yang tak kalah menarik dilihat dari atas kapal adalah Old Man. Info wisata bisa dilihat di sini.
7. Son Marroig, Mallorca, Spanyol
Pemandangan indah lainnya bisa Anda temukan di Mallorca, Spanyol. Info dan pemesanan tiket wisata ke Semenanjung Na Foradada (batu tajam), bisa Anda lihat disitus resminya berikut ini.
8. Teluk Sagres, Portugal
Untuk petualangan sejarah, coba pergi ke Teluk Sagres yang terletak di Portugal. Ini merupakan daratan Eropa yang menceritakan sejarah peradaban di abad ke-15 dan membuka rute perjalanan laut ke India.
Cara terbaik untuk mengeksplorasi Teluk Sagres dan Cape St Vincent adalah dengan kendaraan mobil atau berjalan kaki, karena tidak ada transportasi umum. Untuk lebih jelasnya, silahkan singgak ke sini.
9. Dun Aengus, Kepulauan Aran, Irlandia
Ini adalah salah satu benteng paling indah di Eropa. Dun Aengus berada di atas tebing setinggi 328 di atas laut. Dari sini Anda bisa melihat Pulau Inishmore dan pantai Connemara di kejauhan. Coba intip yang di sini.
10. Coast Road, Sahara Barat
Selain dikenal sebagai area rally Dakar, pesisir Laut Atlantik ini juga memiliki pesona yang cantik. Ada beberapa laguna yang dikelilingi deretan pohon palem dan persewaan unta untuk wisata. Sahara Barat juga diminati sebagai area bermain layang-layang, mincing dan selancar. Info selengkapnya, coba cek di sini atau sini.

Selasa, 29 November 2011

Raja Ampat, The Richest Reef in The World!




Sejumlah turis tampak asyik bersantap dan mengobrol santai sambil memandang lepas ke arah laut yang didominasi warna biru, hijau, dan putih. Warna-warna itu muncul karena pengaruh dari hamparan terumbu karang di dasar laut yang dangkal maupun dalam. Mereka sedang menikmati makan siang di Papua Diving Resort, perairan f Irian Jaya Barat.

Teriknya matahari dan cerahnya udara justru membuat gemas para tamu untuk kembali menyelam dan menyelam. Cahaya matahari kerap menembus celah-celah gelombang laut sampai ke karang. Keelokan pemandangan dan biota lautnya memang membuat kesan mendalam bagi para wisatawan. Bagi pencinta wisata pesisir dan bawah air yang fanatik, Raja Ampat sangat dikenal bahkan dinilai terbaik di dunia untuk kualitas terumbu karangnya.

Banyak fotografer bawah laut internasional mengabadikan pesona laut Raja Ampat. Bahkan ada yang datang berulang kali dan membuat buku khusus tentang keindahan terumbu karang dan biota laut kawasan ini. Pertengahan 2006 lalu, tim khusus dari majalah petualangan ilmiah terkemuka dunia, National Geographic, membuat liputan di Raja Ampat yang akan menjadi laporan utama pada 2007.


610 pulau koral


Raja Empat, Papua, Indonesia by Jez O'Hare


Raja Ampat adalah pecahan Kabupaten Sorong, sejak 2003. Kabupaten berpenduduk 31.000 jiwa ini memiliki 610 pulau (hanya 35 pulau yang dihuni) dengan luas wilayah sekitar 46.000 km2, namun hanya 6.000 km2 berupa daratan, 40.000 km2 lagi lautan. Pulau-pulau yang belum terjamah dan lautnya yang masih asri membuat wisatawan langsung terpikat. Mereka seakan ingin menjelajahi seluruh perairan di “Kepala Burung” Pulau Papua.
Wilayah ini sempat menjadi incaran para pemburu ikan karang dengan cara mengebom dan menebar racun sianida. Namun, masih banyak penduduk yang berupaya melindungi kawasan itu sehingga kekayaan lautnya bisa diselamatkan. Terumbu karang di laut Raja Ampat dinilai terlengkap di dunia. Dari 537 jenis karang dunia, 75 persennya berada di perairan ini. Ditemukan pula 1.104 jenis ikan, 669 jenis moluska (hewan lunak), dan 537 jenis hewan karang. Luar biasa.
Bank Dunia bekerja sama dengan lembaga lingkungan global menetapkan Raja Ampat sebagai salah satu wilayah di Indonesia Timur yang mendapat bantuan Coral Reef Rehabilitation and Management Program (Coremap) II, sejak 2005. Di Raja Ampat, program ini mencakup 17 kampung dan melibatkan penduduk lokal. Nelayan juga dilatih membudidayakan ikan kerapu dan rumput laut.
Eksotisme Alami
Papua Diving, satu-satunya resor eksotis yang menawarkan wisata bawah laut di kawasan itu, didatangi turis-turis penggemar selam yang betah selama berhari-hari bahkan hingga sebulan penuh mengarungi lekuk-lekuk dasar laut. Mereka seakan tak ingin kembali ke negeri masing-masing karena sudah mendapatkan “pulau surga yang tak ada duanya di bumi ini”.
Pengelolanya tak gampang mempersiapkan tempat bagi wisatawan. Maximillian J Ammer, warga negara Belanda pemilik Papua Diving Resort yang juga pionir penggerak wisata laut kawasan ini, harus mati-matian menyiapkan berbagai fasilitas untuk menarik turis dari mancanegara. Sejak memulai usahanya delapan tahun lalu, banyak dana harus dikeluarkan. Namun, hasilnya juga memuaskan. Setiap tahun resor ini dikunjungi minimal 600 turis spesial yang menghabiskan waktu rata-rata dua pekan.
Penginapan sangat sederhana yang hanya berdinding serta beratap anyaman daun kelapa itu bertarif minimal 75 euro atau Rp 900.000 semalam. Jika ingin menyelam harus membayar 30 euro atau sekitar Rp 360.000 sekali menyelam pada satu lokasi tertentu. Kebanyakan wisatawan datang dari Eropa. Hanya beberapa wisatawan asal Indonesia yang menginap dan menyelam di sana.
“Turis menyelam hampir setiap hari karena lokasi penyelaman sangat luas dan beragam. Keindahan terumbu karangnya memang bervariasi sehingga banyak pilihan dan mengundang penasaran. Ada turis yang sudah berusia 80 tahun masih kuat menyelam,” tutur Max Ammer yang beristrikan perempuan Manado.
Tiga tahun lalu, Papua Diving membangun penginapan modern tak jauh dari lokasi pertama. Ternyata, penginapan yang dibangun dengan mengandalkan bahan bangunan lokal ini hampir selalu penuh dipesan. Padahal tarifnya mencapai 225 euro atau sekitar Rp 2,7 juta per malam. Di lokasi yang baru, dilengkapi peralatan modern, termasuk fasilitas telepon internasional dan internet.
Turis ke Raja Ampat hanya ingin ke Papua Diving di Pulau Mansuar karena fasilitas dan pelayannya sudah berstandar internasional, juga makanannya. Mereka mendarat di Bandara Domne Eduard Osok, Sorong, langsung menuju lokasi dengan kapal cepat berkapasitas sekitar 10 orang yang tarifnya Rp 3,2 juta sekali jalan. Perlu waktu sekitar 3-4 jam untuk mencapai Mansuar.
Seperti pulau lainnya, Mansuar tampak asri karena hutannya masih terjaga dan air lautnya pun bersih sehingga biota laut yang tidak jauh dari permukaan bisa terlihat jelas. Turis cukup berenang atau ber-snorkelling untuk melihat keindahan laut, sedangkan jika ingin mengamati langsung kecantikan biota laut di kedalaman, mereka harus menyelam.
Aman dan Nyaman

Warga lokal dilibatkan dalam pembangunan dan pengelolaan resor, bahkan 90 dari 100 karyawannya adalah warga Papua. Penduduk juga memasok ikan, sayur-mayur, buah-buahan, dan lainnya. Salah satu paket wisatanya mengunjungi perkampungan untuk melihat tanaman dan hewan khas setempat, termasuk burung Cendrawasih. Banyak wisatawan yang menjadi donatur pembangunan gereja dan pendidikan anak-anak sekitar Man- suar.
Max Ammer mempunyai komitmen untuk meningkatkan ekonomi dan keterampilan warga setempat. Mereka ada yang dilatih berbahasa asing dan menggunakan peralatan selam. Wisatawan pun merasa aman di kala siang maupun malam saat menikmati terik dan tenggelamnya matahari maupun saat berenang dan menyelam di laut yang sangat dalam.
Selain kelautan dan perikanan, Raja Ampat memiliki kekayaan sumber daya alam, antara lain minyak bumi dan nikel. Di dasar lautnya juga banyak terdapat kapal-kapal karam bekas Perang Dunia II yang diperkirakan memuat “harta karun” bernilai tinggi. Namun, jika salah kelola, kegiatan eksploitasi semua itu dikhawatirkan mengancam kelestarian dan keindahan alam lautnya.


berikut ini saya sertakan video keindahan Raja Ampat versi National Geographic. Enjoy! :)